Translate

Sabtu, 17 November 2012

Perbedaan (Disatukan bukan Diseragamkan)

"Perbedaan"

          Perbedaan. Satu kata yang paling sering menjadi sebuah momok atau akar dari banyak permasalahan yang terjadi dalam kehidupan ini. Perbedaan pola pikir, perbedaan prinsip, presepsi, pendapat, keyakinan, ras, budaya, dll.
         Namun, apakah suatu perbedaan hanya menjadi suatu permasalahan dalam kehidupan ini?? Tidak kawanku. Mengapa kita tidak memandang suatu perbedaan sebagai suatu warna, corak, dan suatu campuran seni yang Indah dan dapat saling mengisi serta melengkapi dan mewarnai kehidupan ini?? Indah bukan jika itu terjadi dan terciptanya ketentraman dan kedamaian dalam hidup ini.
         Pertama-tama, yang perlu diubah adalah mindset atau pola pikir yang sudah mendarah daging secara turun-temurun selama ini, yaitu perbedaan harus diseragamkan. Itu sangat teramat salah kawan. Mengapa?? Karena kita harus menyadari bahwa setiap Individu atau masyarakat mempunyai suatu keunikan dan ciri khas yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya, dan itu Imposible dan tidak bisa untuk diseragamkan. Karena jika tetap berusaha untuk menyeragamkan suatu perbedaan, berarti harus mengorbankan dan merugikan salah satu pihak. Dan jika ini terjadi, maka munculah konflik karena salah satu pihak dirugikan dan dikorbankan.
         Lalu apa solusi dan apa yang harus dilakukan?
         Hal yang harus dilakukan adalah Menyatukan perbedaan itu. Dengan Menyatukan, berarti semua keunikan dan ciri khas suatu Individu atau kelompok tidak dihilangkan ato dikorbankan. Tetapi, perbedaan yang ada itu digunakan untuk saling mengisi dan melengkapi, sehingga perbedaan itu tidak menjadi suatu permasalahan , melainkan menjadi suatu warna keindahan yang dapat menciptakan Damai yang Indah dalam hidup ini.
        Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tapi satu juga) bukan berbeda-beda tapi harus seragam.

       Semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca semua


ttd.

Sang Pencari


Senin, 22 Oktober 2012

Sebuah Permenungan

"Sebuah Permenungan"



         Ini adalah sebuah renungan Hidup yang diperoleh "Sang Pencari" dari seorang Pastur yang Bernama    RD. Laurensius Rony.
         Semoga Bermanfaat Bagi Pembaca :

 Untuk Kita Renungkan

Kita punya gedung-gedung tinggi, tapi kesabaran yang rendah…
jalan-jalan yang lebar, tapi pandangan yang sempit….
banyak membelanjakan uang, tapi barang yang didapat semakin sedikit…
membeli lebih banyak, tapi kurang menikmatinya…
rumah besar, tetapi anggota keluarga yang lebih sedikit…..
kenyamanan yang lebih, tapi kurang waktu untuk menikmatinya….
banyak ahli, tetapi lebih 
 banyak persoalan lagi yang muncul….
lebih banyak obat, tetapi kurangnya kesejahteraan…
kita melipatgandakan harta benda, tetapi mengurangi nilainya…
kita bicara terlalu banyak….tetapi jarang mencintai…dan lebih banyak
membenci….
kita belajar bagaimana harus hidup, tetapi bukan kehidupan yang sesungguhnya….
menambahkan tahun demi tahun kehidupan kita, tapi bukan makna kehidupan pada tahun-tahun kehidupan kita ….
kita telah ke bulan bolak-balik, tapi begitu sulit menyeberangi jalan menemui tetangga baru….
kita telah menaklukkan angkasa luar, tetapi belum bisa menaklukkan nafsu di dalam diri….
kita membersihkan udara dari polusi, tapi mengotori jiwa….
kita telah memecahkan atom dan molekul, tapi belum prasangka-prasangka buruk kita…
kita memiliki pendapatan yang lebih tinggi, tapi moral yang lebih rendah….
kuantitas (jumlah) bertambah, tapi kualitas menurun….
orang-orang semakin jangkung (tinggi), tetapi karakter rendah…
keuntungan yang begitu tajam (banyak), tetapi hubungan antar manusia yang semakin dangkal….
perdamaian dunia, tapi pertengkaran di dalam keluarga…
banyak waktu senggang, tapi kurangnya kegembiraan…
banyak ragam makanan, tapi kurangnya nilai gizi…..
banyak rumah berpenghasilan dari dua sumber, tapi lebih banyak perceraian….
atau rumah-rumah yang lebih mewah dan indah, tapi rumah tangga-rumahtangga yang retak….
banyak yang dipamerkan, tetapi sebenarnya persediaannya tidak ada….
Ingatlah, gunakan waktu bersama orang-orang yang Anda cintai, karena mereka tidak selamanya akan berada di sekitar kita……
Katakanlah kata-kata yang enak didengar pada anak-anak Anda, karena akan tiba saatnya mereka tumbuh dewasa lalu meninggalkan Anda….
Berikanlah pelukan hangat kepada pasangan hidup Anda, karena hanya itulah harta yang dapat Anda berikan dengan hati Anda dan Anda tidak usah mengeluarkan satu sen pun karenanya….
Katakanlah: “Aku cinta padamu” kepada partner hidup Anda dan kepada orang-orang yang Anda cintai, tetapi terlebih-lebih, bersungguh-sungguhlah dalam mencintai….
Sebuah ciuman dan sebuah pelukan yang tulus akan menyembuhkan luka hati…..
Bergandengan tanganlah dan ingatlah saat-saat bahagia itu karena suatu hari orang yang kita cintai itu akan pergi…..
Berilah waktu untuk mencintai….
untuk bicara….
untuk membagikan pengalaman-pengalaman
dan pemikiran-pemikiran yang berharga…
———————————————————-
Marilah kita membangun dunia yang lebih baik….
mulailah dari hal-hal yang kecil….
mulailah dari diri sendiri….
dengan niat dan cara yang baik….
mulailah sekarang juga…dan terus…dan terus…
sampai nanti saatnya DIA memanggil kita…..
untuk bersamaNYA di rumah bahagia….
kekal selama-lamanya…..
Teriring salam kasih dan sejahtera untuk semua…..



ttd.


"Sang Pencari"

Senin, 01 Oktober 2012

Fenomena Interaksi Sosial di Lingkungan Sekitar



“Fenomena Interaksi Sosial di Lingkungan Sekitar”
Oleh:
(Ambrosius Dean Perwira/A1B012011)
Apa itu Interaksi Sosial? Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang-perorangan dengan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu. Interaksi sosial tersebut dapat berupa kerja sama (Cooperation), persaingan (Competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (Confilct). Suatu pertikaian mungkin mendapatkan suatu penyelesaian. Mungkin juga penyelesaiaan tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi (Accomodation).

 Interaksi sosial  antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di Lingkungan sekitar kita. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi perbenturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Misalnya, di kalangan Suku Sasak di Lombok, berlaku suatu tradisi yang telah mendarah daging atau turun menurun bahwa dalam perkawinan (Merariq), setelah laki-laki “mencuri” wanita yang akan dijadikan istri, pihak laki-laki akan datang ke pihak perempuan untuk memberitahukan bahwa si wanita telah dicuri, setelah itu pihak laki-laki dan perempuan membicarakan (tawar-menawar) mengenai besarnya seserahan (mas kawin) yang harus diserahkan pihak laki-laki kepada pihak perempuan, proses ini dinamakan Sejati-Selabar. Setelah itu, dilakukanlah resepsi (begawean) di pihak laki-laki, kemudian dilakukanlah tradisi Nyongkolan yang di dalamnya terdapat acara adat Sorong Serah Aji Kerame di pihak mempelai wanita. Setelah semua proses itu dilakukan, maka selesai atau berakhirlah acara perkawinan dalam tradisi adat Suku Sasak.


Kamis, 27 September 2012

Manusia Sebagai Makhluk Sosial



Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Oleh:
(Ambrosius Dean Perwira/A1B012011)

Jika membahas mengenai manusia, pasti tidak akan pernah ada habisnya. Mulai dari aspek social, biologis, ekonomi, serta kodratnya dalam kehidupan. Mengenai kodrat manusia dalam kehidupan, ada yang menyebutkan bahwa manusia adalah Makhluk Sosial. Mengapa manusia disebut sebagai makhluk social?

Manusia disebut sebagai makhluk social karena manusia tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia membutuhkan partner atau mitra untuk mengembangkan dan memperoleh kehidupan yang layak untuk dirinya. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, manusia juga membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Sekalipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain, karena manusia diciptakan tidak dengan kemampuan dan alat-alat fisik yang cukup untuk bertahan hidup sendiri, seperti kuku dan gigi yang kuat seperti pada binatang (Singa atau Harimau). Selain itu, sejak lahirpun manusia sudah dapat dikatakan sebagai makhluk social. Mengapa dikatakan seperti itu? Karena pada saat persalinan atau proses melahirkan, manusia membutuhkan orang lain untuk membantunya dalam proses melahirkan tersebut. Oleh karena itulah manusia disebut sebagai makhluk social.

Jadi, manusia disebut sebagai mahkluk social karena ia tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan atau memerlukan orang lain untuk mempertahankan dan melangsungkan kehidupannya.



Kamis, 06 September 2012

Surat Cinta

Pada saat kegiatan Ospek di Kampusnya, Sang Pencari mendapat Tugas untuk membuat sebuah surat Cinta untuk salah satu kakak Tingkat. Beginilah Isi dari surat itu :


Hmm...
Ak G' tau harus mulai darimana atau harus nulis apa di surat ini.
Karena Pada Dasarnya aku bukan orang yang suka dan pandai menulis,
apalagi merangkai Kata-Kata.

Tapi intinya, di surat ini ak mau ungkapin sama kamu,
kalo Aku suka sama Kamu.

Entah kenapa setiap kita ketemu, ngobrol bareng, atau sekedar "Say Hello" aj, 
Ak ngerasa nyaman deket sama kamu.
Ya...
Walaupun kamu sering ngejahilin atau buat aku kesel.
Tapi terkadang aku ngerasa ada yang kurang kalau G' ketemu kamu
Atau kalau kamu G' ngejahilin aku.

Mungkin kamu tertawa kalo baca suratku ini.
Tapi aku G' peduli kamu mau tertawa kek atau malah ngejek ak.
Intinya aku cuma mau kamu tahu kalo Aku Suka Sama Kamu.
Itu aja Kok.

Ywdah,
Aku cuma mau kasih Tahu kamu tentang itu.
Makasi karena sudah mau baca suratku.



Note:
Ketawa sendiri kalo baca surat ini. hahaha..
Tapi seru juga, karena selama ini G' pernah buat surat cinta, jadi agak sedikit bingung.
bagi teman-teman yang mungkin mendapat tugas yang sama, silahkan menggunakan surat ini jika tidak mendapat inspirasi ato bingung mau nulis. Okay.. semoga berguna bagi para pembaca.



ttd

"Sang Pencari"

Senin, 13 Agustus 2012

Langkah-Langkah Mencapai Kerendahan Hati

Berikut adalah beberapa langkah atau cara Mencapai Kerendahan Hati yang didapat "Sang Pencari" dari Kotbah "Pater Fransiskus Sedok, SVD" :

  •  Berbicara Sedikit Mungkin tentang diri Sendiri

  • Uruslah urusan pribadi, Jangan Mencampuri urusan orang lain

  • Jangan Memusatkan perhatian kepada kesalahan orang lain

  • Terimalah Hinaan dan caci maki

  • Terimalah sikap tidak diperhatikan, direndahkan

  • Mengalah terhadap kehendak orang lain

  • Terimalah celaan walaupun anda tidak layak menerimanya

  • Bersikap sopan dan peka, walaupun orang memancing amarah anda

  • Janganlah mencoba agar dikagumi dan dicintai orang lain

  • Bersikaplah mengalah dalam berpendapat, walaupun anda yang benar

  • Pilihlah selalu hal yang tersulit yang orang lain jarang lakukan, dan tekuni itu

Note:
      Terkadang rasa ego, sombong, dan keangkuhan datang menyelimuti diri, termasuk Sang Pencari. Namun, dalam permenungan yang dilakukan, Sang Pencari berusaha menemukan cara mencapai sebuah Kerendahan Hati yang sangat sulit didapatnya.
      Banyak godaan atau anugrah yang kita dapat dalam hidup membuat diri sombong, angkuh akan semua itu, dan juga membuat diri lupa akan apa makna dan maksud pemberian kelebihan dan anugrah itu.
       Sesungguhnya, Pelayanan terhadap sesama dan orang lain adalah maksud dan tujuan kita diberi anugrah serta kelebihan oleh Tuhan. Ia memberi kita semua itu agar bisa bermanfaat bukan hanya bagi diri kita sendiri, melainkan bagi orang-orang disekitar kita dan bahkan bermanfaat bagi kehidupan orang banyak. Hal inilah yang sebenarnya harus disadari dan dipahami agar keangkuhan, kesombongan, serta rasa bangga berlebih terhadap diri bisa "dipenjara" ato bahkan dimusnahkan. Sebab, jika keangkuhan dan kesombongan yang menguasai diri, maka cepat atau lambat Kejatuhan dan keterpurukanlah yang akan kita terima.
       Mungkin kerendah hatian yang kita miliki akan membuat kita sakit atau merasa hina atau lemah dihadapan orang lain. Tetapi, itu salah kawan. Sesungguhnya Kejayaan dan Kemenanganlah yang akan engkau peroleh pada akhirnya. Percayalah dan bersabarlah dalam proses yang mungkin akan menyakitimu. Bersabalah dalam proses untuk kemenagan dan kejayaan yang sebenarnya dan abadi.



ttd.

"Sang Pencari"

Minggu, 12 Agustus 2012

Sekuat Hatimu

Kumohon Hentikan Air MataMu Mama
Bila Ternyata Harus Putus Sekolahku
Dan Kupilih Gaya Hidup Yang Tiada Pernah Indah Di MataMu

Tak Mampu Kuampuni Diriku Mama
Bila Kucerna Harunya Arti Doamu
Yang Kaupanjatkan Untukku Saat Kubawa Diriku
Semakin Dalam Kuterjatuh

Bila Ku Tak Sanggup Untuk Bangkit Dari
Kegagalan Yang Tak Seharusnya Kau Sesali
Karena Kenyataan Hidup Yang Aku Jalani
Tak Seindah Saat Kudengar Engkau Bernyanyi

Peluklah Lelah Jiwaku Mama
Yang Terluka Dipecundangi Dunia
Hanya Kasihmu Yang Mampu
Lindungi Lemah Hatiku
Yang Tak Sekuat Hatimu

Note:
Lyric dari Salah Satu lagu Last Child ini benar-benar menyentuh bagi seorang anak Sepertiku yang merasakan kehangatan kasih seorang Ibu, serta kekuatan Doa dari seorang Ibu. Seringkali dalam perjalanan hidup ini banyak kenyataan yang tak seindah dengan harapan dan mimpi yang telah dirangkai atau direncanakan. Setelah melihat dan merasakan sendiri kenyatan itu, seringkali rasa keputusasaan, Hampa, Letih, Bingung, Hancur, dan berbagai rasa keterpurukan datang menyelimuti diri. Lalu, kehilangan semangat hidup datang, dan seringkali keinginan mengakhiri hidup (Bunuh Diri) muncul dalam benak, dan banyak pula tindakan tersebut menjadi kenyataan.

Apa sebenarnya yang berada dalam benak dan pikiran sehingga memilih tindakan itu?? Tak seharusnya jika mempunyai masalah dan persoalan sulit melakukannya. Hidup ini indah sobat. Sangat-sangat Indah. Jadi akan sangat rugi menukarnya dengan kematian yang sebenarnya belum saatnya. Sesungguhnya yang diperlukan adalah mencari solusi, bukan putus asa dan merasa semua telah berakhir. Dekatkan dirimu dengan keluargamu, terutama dengan Ibumu. Hati seorang Ibu mampu membimbingmu melewati segala persoalan. Percayalah dengan kelembutan kasih dari Hatinya serta keampuhan doanya yang mampu melewati segala persoalan dalam hidup. Ibu adalah malaikat kiriman Tuhan yang menjagamu, merawatmu, dan membimbingmu dari sebelum engkau muncul di muka bumi ini. Hilangkan segala hawa dan pikiran negatif dalam diri. Dan ketika cobaan itu datang, jangan menyerah, toh Tuhan pasti tidak memberi cobaan yang melebihi kemampuanmu. Ia akan membantumu, entah melalui orang-orang di sekitarmu (keluarga, teman, sahabat, dll.) dan melalui berbagai cara ajaib yang tak pernah terpikirkan. God Bless U All :)

ttd.




Sang Pencari

Selasa, 07 Agustus 2012

Perkenalan Sang Pencari

"Sang Pencari"adalah seseorang yang berusaha mencari dan menemukan makna dan arti dalam perjalan hidupnya. Di tempat ini "Sang Pencari" akan berbagi apapun, entah itu pengalaman atau kisah hidupnya. Yahh.. Semoga apa yang disharekan bisa menghibur ato berguna bagi pembacanya.

Okay, Seperti itu  saja perkenalannya.
Salam kenal n' enjoy 







ttd.
 

 

"Sang Pencari"